FF You’re My Endless Love chapter. 1

Sepasang ibu yang sudah tidak muda lagi saling berbincang akrab. Mereka saling membicarakan tentang keluarga mereka dan putra-putri mereka yang mulai beranjak dewasa.
“Kalau tidak salah Nyonya Cho punya seorang putra kan? Kyuhyun, namanya. Betul kan?” kata seorang ibu berdarah Indonesia namun menetap di Seoul karena suatu alasan ini bertanya. Yang ditanya tersenyum bangga.
”Ya, benar. Namanya Kyuhyun. Tapi Bu, ya ampuuun. Aku nggak percaya kalo dia itu usianya sudah 26 tahun lho! Bayangin aja, di usianya yang udah lebih dari seperempat abad itu, masiiih saja suka main game. Haduuh, pusing saya menghadapi anak itu.” katanya merendah sambil nepok-nepok dadanya.
”Masa sih? Tapi paling tidak kan dia sudah bekerja, sudah punya penghasilan, kan? Nah putri saya? Baru 21 tahun tapi masih saja main basket sama tetangga sebelah. Alasannya macam-macam deh, belum dapet job deh, belum mau ngurusin segala tetek bengek soal kerja deh, haduuh…. saya juga ga kalah pusingnya.” balas si ibu pertama dengan wajah rada bingung.
”Tapi kan putri ibu itu sudah lulus kuliah kan? Ya ampun, lulus S2 dari Universitas Seoul di usia 21 tahun! Putra saya saja tidak begitu. Ingin sekali saya memiliki putri ibu sebagai menantu saya.” Katanya sembari tertawa pelan.
“Yah, saya juga mikirnya gitu bu. Siapa tahu kalo mereka punya pasangan, mereka bakal jauh lebih dewasa. Ya, paling tidak sesuai lah dengan umurnya.”
“Oh, benar sekali, bu! Ya sudah, kita jodohkan saja mereka. Bagaimana jika kita bertemu akhir minggu ini?”
“Oh, boleh juga idenya, bu. Ya sudah, akan saya ajak putri saya. Siapa tahu memang jodoh kan?” keduanya tertawa bersama.
Tanpa kedua ibu itu sadari, kakak dari Cho Kyuhyun, Cho Ahra mendengar semua pembicaraan mereka secara sembunyi-sembunyi.
Ahra langsung beringsut menuju kamar adiknya, adik yang paling disayanginya. Nah, itu dia Kyuhyun. Masih saja berkutat dengan gamenya. Ahra menghela napas, anak kayak gini mau dijodohin? Hadeeh, kiamat bentar lagi dateng *noona yang jahat*
“Hei, Kyu!” panggil Ahra, tapi yang dipanggil malah makin gencar menekan-nekan game pad-nya.
Ahra bernapas pelan-pelan, sabaaar. Kemudian ia berseru di telinga adiknya, “CHO KYUHYUN!!!” dan sukses membuat adiknya kaget dan terjungkang ke samping. “Noona!!! Apa-apaan sih?! Aku sudah sampai level susah ini dan kau menghancurkannya!!!” kata Kyuhyun dengan nada bete.
”Lupain dulu gamenya, Kyu!” kata Ahra dengan nada sabar. Ia melepaskan headset yang dikenakan adiknya dengan kasar, “Noona!” protes Kyu.
“Dengerin kakak dulu dong! Ini status emergency tau” kata Ahra gemas dan ia mencubit pipi Kyu yang rada chubby. Tapi Kyu malah bilang, “Game ini juga emergency!” Ahra melotot kearahnya, kemudian Kyu mendesah. “Ada apaan sih? Panik bener!”
“Ini soal kamu tau!” kata Ahra, “Berterimakasihlah karena aku sudah bersedia meluangkan waktu untuk mengingatkanmu.”
“Iya deh, gomawo noona. Ada apa?”
“Kamu mau dijodohin sama eomma.” kata Ahra tanpa basa-basi.
Kyu terdiam, ”Oke, lelucon yang lucu, noona. Tapi aku ga ketawa.”
”Ini serius, Kyu!” bisa-bisanya dia menganggap ini lelucon? Ahra ga habis pikir.
Ditatapnya wajah noonanya, Kyu merasa bahwa noonanya ini ga lagi becanda. Jadi dia meringis ngeri, ”Noona serius?”
Ahra mengangguk lemas.
”T-tapi kenapa? Andwae, andwae! Aku ga mau dijodohin!”
”Gimana caranya kamu nolak, Kyu? Eomma udah ngobrol ama temennya dan mereka berdua udah sepakat bakalan ngenalin kamu dengan putrinya teman eomma akhir minggu ini.”
”Akhir minggu ini?” Kyu masang wajah super ngeri. ”Cepet bener!”
Ahra mengedikkan bahunya, ”Tau deh kenapa. Tadi dengernya kayak gitu.”
Tiba-tiba bagi Kyu game jadi tidak menarik lagi. Ia duduk di samping kasurnya sambil merenung, kemudian ia mendesah.
”Ya udah, kamu ikutin aja apa kata eomma, Kyu.” saran Ahra.
Kyu mendelikkan matanya ke arah noonanya, ”Noona udah gila? Masa baru duapuluhan udah dijodohin? Ogah ah! Apa kata temen-temen aku nanti? Ngebayanginnya aja udah ngeri duluan.” kata Kyu sambil ngeringis.
”Trus kamu maunya gimana? Pacar aja ga punya.” Ahra mendengus, ”Iya, iya aku tau,” Ahra buru-buru melanjutkan ceramahnya sebelum Kyu buka mulut untuk melakukan pembelaan. ”Aku tau as the one of member Super Junior, ga gampang lah cari cewek. Nah, maka dari itu, kalo kamu dijodohin, fans kamu ga punya alasan buat neror si cewek, ya ga?”
Kyu merengut sebel mendengar ceramah noonanya.

Sementara di tempat lain…
Suara bola terdengar dari halaman belakang sebuah rumah yang bisa dikatakan luas. Di sana ada seorang cewek berambut panjang bernama Rissa yang bertanding basket one by one dengan seorang cowok tinggi dan gantengnya minta ampun bernama Siwon. Gadis itu dengan cepat merebut bola yang sedari tadi dimainkan oleh Siwon dan langsung melemparnya ke ring.
”Yes!!!” seru Rissa kegirangan. Ia menari-nari, ”Aku menang kan? Yei! Akhirnya menang juga dari Siwon oppa!!!”
Siwon melemparkan botol air minum ke arah Rissa, namun dengan tangkas gadis itu menangkapnya. ”Itu kebetulan.” kata Siwon tidak terima.
”Masa?” balas Rissa dengan nada girang, ”Kayaknya nggak deh, ngaku aja deh, memang aku yang hebat kok! Ayo dong, ayo ngaku, ayo, ayo!!!” Rissa mengitari cowok yang usianya lebih tua 7 tahun darinya dengan gembira. Meskipun tubuhnya kecil mungil, ia tidak pernah takut melawan Siwon, cowok yang dua puluh senti lebih tinggi darinya. Baginya, makin sulit tantangan, semakin menarik permainannya. Itulah prinsipnya.
”Udah ah, terserah kamu aja.” kata Siwon sembari mendorong kepala Rissa dengan seenaknya. Itu kebiasaan Siwon yang sangat menyenangkan baginya, namun bagi Rissa sangat menjengkelkan.
”Lagian juga sudah umur 21 masih saja kekanak-kanakkan.” gerutu cowok itu, ”Kamu ini malu-maluin orang sekitar tau ga?”
”Masa siii???” seru Rissa sok polos tanpa menghiraukan ocehan Siwon, kemudian dengan sigap Siwon melompati pagar tanaman yang membatasi rumahnya dengan rumah Rissa, ”Sudah ya, aku mau latihan lagi.”
”Lagi?” mata Rissa membulat saking herannya. ”Bukannya baru aja oppa latihan? Masa udah latihan lagi?”
Siwon memutar kedua bola matanya yang besar, ”Emangnya kenapa, Ris? Lo mau gantiin gue?” tanyanya dengan nada jahil.
”Iiih, ngarep banget si oppa! Ngga lagi! Aku kan cuma heran aja, emangnya oppa ga capek apa latihan nyanyi, akting, trus nge-MC tiap hari? Kalo aku sih udah ambruk duluan.” kata Rissa dengan mimik menggemaskan.
Siwon mengangkat bahunya yang tegap. ”Itu sih kamu!” ejeknya, lalu dia kabur menghindari timpukan sepatu Rissa. Kemudian saat Rissa sedang bersungut-sungut, ibunya muncul dan berkata, ”Rissa, dengarkan ibu ya?”
”Apa?” tanya Rissa kasar. Bukan maksudnya membuat nada bicaranya seperti itu, namun kata-kata Siwon barusan membuatnya kesal setengah mati.
”Kamu akan dijodohkan dengan putranya ibu Cho minggu depan.”
Dengan segera gadis itu berbalik menghadap ibunya dan memasang wajah kaget, ”Mwoyaaa???” seru Rissa syok.

Selama tiga jam penuh ketiga belas cowok-cowok ganteng dari Super Junior asyik membuat koreografi untuk Super Show yang berikutnya sekaligus merencanakan album yang baru. Menurut mereka hal ini cukup rumit, karena mereka semua ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda dan lain dari yang lain, namun tetap khas Super Junior. Setelah berembuk cukup lama, akhirnya waktu istirahat tiba. Kyuhyun membuka kunci ponselnya dan ada satu pesan didalamnya. Dia mendengus setelah membaca isi pesannya tersebut.
”Ada apaan Kyu? Kok wajahmu suram banget?” Sungmin bertanya tiba-tiba dari balik bahu Kyuhyun. ”Hah? Dijodohin? Siapa yang dijodohin, Kyu? Kamu?” lanjut Sungmin dengan suara keras, sehingga membuat semua anggota Super Junior yang lainnya mengitari magnae grup itu.
”Hah? Kamu dijodohin, Kyu?” tanya Yesung.
”Serius tuh?” kali ini Leeteuk yang bersuara.
Kemudian, ”Ah, masa sih Kyu dijodohin, ga percaya gue mah!” ledek Siwon.
”Yang bener lo Kyu?” tanya Donghae.
“Ah, masa sih???” suara-suara bernada penasaran mengitari Kyuhyun dan membuatnya bete berat. Ya ampun, hal begini saja sudah membuat hyungnya kalang kabut. Gimana kalo dia kawin coba? rutuk cowok itu dalam hati.
“Eh, diem dulu dong lo semua. Kasian tuh si Kyu diem aja udah kayak siput. Mending kita dengerin dulu penjelasan dari si Kyu, oke?” kata Eunhyuk sok bijak.
”Tumben lo pinter, nyet!” seru Donghae keras, ”Kesambet apaan lo barusan?” lanjutnya sambil melarikan diri sebelum dicium sepatunya si Eunhyuk.
Kyuhyun menghempaskan dirinya di sofa sebelum menjelaskan dan kedua belas hyungnya itu duduk manis di depan. Mulai deh, anteng beneer kalo udah denger gosip, pikir si Kyu. Tadinya sih dia niatnya jahilin hyungnya aja, tapi kayaknya sekali ini hyungnya ga bisa dikibulin. Terpaksa jelasin deh.
”Jadi…” Kyu baru ngomong satu kata tapi hyungnya langsung pada pasang wajah penuh perhatian, udah kayak merhatiin Soo Man ssi kalo lagi ceramah. Kyu jadi geli sendiri.
”Udah lah Kyu! Cepet lo jelasin! Mikir apaan sih lo, lama bener!” protes Kangin jahil dan dia tertawa terbahak-bahak mendengar leluconnya sendiri.
Kyu sebenernya rada sebel juga ditungguin gitu, padahal ini kan cuma masalah sepele, tapi kok para hyung memperlakukannya kayak sesuatu yang penting buanget ya? ”Emang bener aku dijodohin sama eomma aku. Tapi…”
”Cyeilaaah, pake ‘aku’? Biasanya juga gue!” kata si Hangeng. Semua hyungnya langsung terbahak mendengar lelucon Hangeng. Kyu cemberut.
”Ceweknya ga cakep!” celetuk Yesung. Kyu cemberut makin dalam.
”Ah, masa?”
”Eh iya, dulu aja gue gitu kok! Langsung aja gue ngibrit sebelum keburu merit ama tuh cewek!”
Nah kan, hyungnya udah pada bikin opini masing-masing. Kyu males dengerinnya, jadi dia malah mainin PSP-nya.
”Lha, yang peran utama kok ga jelasin lagi sih?” celetuk Kibum keras. Cepet aja dia nyadar, pikir Kyu. Seketika setelah mendengar interupsinya Kibum, semua hyung langsung melototin Kyu, Kyu gedek kalo dibeginiin, jadi dia ngomong, ”Tapi hyung pada udah ngira apa yang terjadi sama aku kan? Ya udah, terusin aja.” katanya sembari bangkit dari sofa, berniat cabut dengan Hyundainya yang udah lama kaga diajakin main.
Sementara Kyu berlalu, para hyung malahan pada cengo. Terus Sungmin ngomong, “Yah, ngambek tuh anak. Kalian sih pada berisik, udah tau si Kyu sensi gimana gitu, malah pada bikin opini sendiri.”
“Yee, elu duluan yang heboh, labu!” kata Heechul dengan nada mengejek.
“Iya, tapi kan maksud gue ga gitu. Gimana dong? Ntar kalo dia ga balik ke dorm gimana?” bantah Sungmin dengan nada sedikit cemas.
“Ah, jangan khawatir,” sahut Ryeowook tenang, “Liat aja, dia pasti balik kalo gue kirimin pesan kalo gue bikinin makanan kesukaannya, tenang aja.”
Maka semua hyung pada ngegosip udah kayak emak-emak tetangga sebelah tentang asal usulnya si Kyu bisa dijodohin.

Mobil Kyu berlari di jalan raya sementara yang mengemudikannya tercenung, mau ngapain dia ya? Habisnya niat dia cabut kan cuma buat bikin hyungnya cemas *biasa, cari perhatian lagi* trus nyariin dia. Tapi ini kok kaga ada pesan ato telepon bernada kalang kabut ya? Apalagi Teukie yang notabene sebagai leader, waah… kalo tau si Kyu ngabur kan biasanya panik sendiri, padahal Kyu cuma lagi tebar pesona ama tetangga sebelah. Kenapa? Kenapa sekarang hyungnya pada kaga nyariin dia?
Dengan kesal, Kyu terus mengemudikan mobilnya hingga melaju diatas 100 mil/jam.

“Makasi ya, bu!” seru Rissa riang sambil mengambil kantong kertas berisi belanjaannya malam ini. Rissa sebenernya ga mau jalan malem-malem cuma buat beli beberapa makanan, tapi apa daya, emaknya sendiri yang nyuruh dan kalo Rissa menolak, bakalan diomelin sepanjang malam udah kayak kereta. Rissa mendesah sembari berdoa, semoga tidak terjadi hal-hal yang buruk. Tapi, kalo gini mah Rissa jadi mikir, kayaknya enak juga kalo punya pacar yang bisa diajakin kemana aja, istilahnya anywhere for you, babe (tapi ga usah pake yang terakhirnya dong! protes Rissa ke author). Rissa ga pernah pacaran hingga usianya menginjak 21 mau jalan ke 22 tahun karena suatu hal.
Nah pas banget si Rissa lagi ngelamun di zebra cross, tiba-tiba sebuah mobil sedan hitam berkecepatan tinggi melaju kearahnya. Dasar si Rissa yang emang lola, dia mesti lepas headphone yang dipasangnya sebelum menyadari apa yang terjadi.
Si empunya mobil segera banting setir begitu melihat ada seseorang didepannya. Dia menginjak rem tepat sebelum bagian depan mobilnya itu mengenai kaki si Rissa. Dengan geram si empunya mobil melepas sabuk pengaman dan membuka pintu mobil, berniat mencak-mencak ke arah pejalan kaki yang niat mati itu.
”Hei! Kalo jalan liat-liat dong! Kalo lo mau mati, jangan jadiin gue sebagai tersangka dong!” teriak Kyu dengan jantung berdebar. Bisa gawat kalo dia sampe nabrak orang, bisa-bisa masuk koran dia. Dialah si empunya mobil.
Sementara Rissa, si pejalan kaki dodol hanya memasang wajah polos sebelum dibentak-bentak ama Kyu. Kemudian ia memasang wajah jutek, ”Lo sendiri? Udah tau ini di jalan ada orang, kenapa masih aja jalan? Ini tuh bukan jalannya moyang lo tau! Sialan lo, nyari mati ya ama gue… aiiisssh! Liat tuh akibat perbuatan lo!” bentak Rissa ga kalah keras sembari menunjuk kearah belanjaannya yang berhamburan, ”Belanjaan gue jadi rusak!”
”Ya! Jadi lo nyalahin gue sekarang? Dasar pendek, berani lo ama gue?” ejek Kyu.
Rissa terpana mendengar orang asing ganteng itu ngatain dia, ”Emangnya kenapa kalo gue pendek? Bukan hak lo ya buat ngatain gue!”
”Lo…!” Kyu berniat mengatakan sesuatu yang kejam, namun ia membatalkan niatnya. Bagaimanapun juga dia adalah penyanyi, public figure. Ga bagus jadinya kalo ada yang tau kalo dia bentak-bentak seorang cewek, ditengah jalan pula. Maka dia pun menahan amarahnya dan berkata, ”Ya udah, lo ga papa kan? Anggep aja ini ga pernah terjadi, lo jangan meleng dong kalo lagi jalan.”
”Lho? Kok jadi gue yang disalahin sekarang?” protes Rissa, ”Kan elo yang bikin belanjaan gue rusak!”
”Aaargh! Berisik banget sih lo jadi cewek?! Diem aja kenapa sih?” gerutu Kyu sambil melayangkan tangannya, berniat memukul cewek itu saking frustasinya. Tapi ditahan niatnya itu.
Tapi Rissa malah memasang wajah menantang, ”Mau apa? Ayo coba aja lakuin!”
Kyuhyun mendesah, ”Sudahlah, cape gue.” dia merogoh kantong celananya dan mengeluarkan dompet kulitnya sambil mengeluarkan beberapa uang kertas sepuluh ribu won dan menaruhnya ke atas tangan gadis itu, ”Nih, ini buat ganti belanjaan lo yang rusak.” kemudian ia menaiki mobilnya dan melaju pergi.
Rissa ternganga, ”Hei! Gue ga butuh uang lo tau!” seru gadis itu sambil melemparkan uang pemberian Kyu ke udara *uangnya terbuang sia-sia* kemudian dia memasang wajah bete. Dipungutinya lagi uang-uang yang berhamburan itu dan ia berjalan kembali ke supermarket *diambil juga kan duitnya, ledek author. Rissa: bawel lo!*
-TBC-

Leave a comment